TUGAS INDIVIDU TELAAH JURNAL PENTINGNYA RUMAH SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN EARA NEW NORMAL
TUGAS
INDIVIDU
TELAAH JURNAL TENTANG
PENTINGNYA
RUMAH SEHAT DAN
RAMAH
LINGKUNGAN
MENGHADAPI
ERA NEW NORMAL
DISUSUN OLEH:
PURNAMA SUSANTI.Str.Keb
NPM :
19131011128
STIKES BINA HUSADA
Jl. Syech Abdul Somad No 28, Kota Palembang, Sumatera Selatan
TAHUN AJARAN 2019/2020
TELAAH
JURNAL PENTINGNYA RUMAH SEHAT DAN RAMAH
LINGKUNGAN MENGHADAPI ERA NEW NORMAL DENGAN METODE PICO
1.
Uraian PICO (Problem,
Intervention, Comparison, Outcome)
Problem
:
Rumah sehat dan Ramah
Lingkungan di Negara Kita di Era New Normal
Rumah Sehat : Rumah
tinggal mesti memenuhi syarat kesehatan yang ditentukan oleh Keputusan Menteri
Kesehatan RI No 829/Menkes/SK/VII/1999. Paling tidak ada 10 persyaratan untuk
menentukan apakah rumah kita sehat atau tidak: (1) Bahan bangunan bukan terbuat
dari bahan bangunan yang berbahaya bagi kesehatan, (2) Komponen dan penataan
ruang memenuhi persyaratan fisik dan biologis, (3) Memperoleh pencahayaan yang
cukup, (4) Kualitas udara di dalam rumah sehat, (5) Ventilasi alamiah minimal
10% dari luas lantai, (6) Tidak ada tikus bersarang dalam rumah, (7) Air bersih
tersedia dalam jumlah dan kualitas yang memenuhi persyaratan kesehatan, (8)
Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman, (9) Limbah terkelola dengan
baik, dan (10) Kepadatan hunian minimum 8 m2 .
Rumah Ramah
Lingkungan : Ciri-cirinya a) Rumah mesti berada pada lokasi yang tepat, b)
Rumah mesti berada pada lokasi yang efisien, c) Rumah mesti memiliki area
terbuka hijau, d) Rumah memiliki pertukaran udara yang baik, e) Rumah ramah
lingkungan itu hemat energi, f) dan Rumah ramah lingkungan itu memiliki
pengelolaan limbah yang baik.
Intervention :
Rumah Sehat itu adalah Rumah Ramah
Lingkungan, tidak boleh dibangun di bantaran sungai, daerah resapan air atau
pada lokasi yang dekat dengan pembuatan sampah karena akan menyebabkan
terganggunya badan air yang dapat mengakibatkan bencana banjir. Rumah ramah
lingkungan juga memiliki jarak yang memadai dari pusat perbelanjaan sekolah dan
kantor, hal ini akan membuat emisi karbon menjadi berkurang sehingga pemanasan global
berkurang. Harus ada ruang terbuka hijau minimal 30% dari luas rumah untuk
memperbaiki kualitas udara di lingkungan sekitar, karena tumbuhan hijau akan
menghisap karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Rumah ramah lingkungan di
dalamnya memiliki sedikit sekat supaya sirkulasi udara berlangsung merata
diseluruh bagian rumah sehingga tidak ada ruangan yang pengap. Membuat ruang
tembus cahaya matahari dalam rumah dengan menggunakan atap fiber agar cahaya
matahari masuk kedalam rumah. Sebaiknya pembangunan septi tank dalam rumah
dirancang dengan memenuhi standar SNI sehingga mempunyai pengelolaan limbah
domestik yang baik.
Comparison :
Selama
ini rumah adalah tempat istirahat dan
tidur, tenpat berkativitas sesama anggota keluarga atau sesama teman, baik di
dalam maupun di luar pekarangan. Rumah juga berfungsi sebagai tempat menikmati
kehidupan yang nyaman, tempat untuk beristirahat, tempat berkumpulnya anggota
keluarga dan tempat untuk menunjukkan tingkat sosial dan masyarakat
.
Pada
era new normal, rumah bukan saja sebagai bangunan
yang berfungsi sebagai tempat tinggal selama jangka waktu tertentu, tetapi
rumah akan berfungsi banyak yang tidak biasa antara lain untuk tempat bekerja,
bersekolah dan sebagainya. Hal ini mengalami perubahan sejak ada kasus pandemic
global yang menyebabkan terjadi perubahan protokol kehidupan di rumah. Sejak
pandemi ini masyarakat dunia dikenalkan dengan istilah baru yakni “work from
home”, “learning from home”, seminar from home dan meeting from home.
Keterangan :
Work from home : Bekerja dari rumah
Learning from home : Belajar dari rumah
Seminar from home : Seminar dari rumah
Meeting from home : Rapat dari rumah
Outcome :
Agar adanya ketertarikan dari para
penghuni rumah yang mempunyai pola hidup sehat dan bersih untuk mendirikan rumah ramah lingkungan dan
atau mempertahankan jika sudah ramah lingkungan di Era New Normal ini. Karena
di Negara kita hingga saat ini diyakini tidak banyak rumah yang termasuk rumah
sehat dan ramah lingkungan. Untuk itulah Manajemen preventif mesti diutamakan
karena mencegah lebih baik daripada memperbaiki.
2. Mengisi tabel dibawah ini :
No
|
Komponen Aspek
|
Hasil Analisa
|
|
1.
|
Dimensi Subtantif dan Teori
|
Abstrak
|
Pendahuluan: Dalam
menghadapi era new normal sejak dunia dilanda pandemic Covid 19 maka penduduk
bumi mesti melakukan perubahan secara menyeluruh termasuk rumah tempat
tinggal. Pertanyaan yang mesti dicarikan jawabannya adalah “apakah ciriciri
rumah ramah lingkungan dan seperti apakah kepentingan rumah ramah lingkungan
menghadapi era new normal?”
Metode: kita
dapat melakukan sendiri penilaian apakah rumah kita saat ini atau rumah
sebagian besar penduduk di sekitar kita sudah tergolong rumah ramah
lingkungan? Jika belum, kita pasti tertarik untuk mendirikan rumah hunian
atau membuat rumah hunian yang ada, untuk menerapkan sejumlah ciri penting
rumah ramah lingkungan.
Hasil: Pembangunan
komitmen para penghuni rumah terus dilakukan dari waktu ke waktu supaya
mereka mempunyai komitmen yang tinggi untuk mewujudkan rumah ramah lingkungan.
Manajemen preventif mesti diutamakan karena mencegah lebih baik daripada
memperbaiki. Implikasi kebijakan dalam bidang rumah sehat dan rumah ramah
lingkungan perlu mendapat perhatian serius dari pihak terkait. Masih sangat
sedikit dari rumah penduduk di Negara kita yang tergolong sehat dan ramah
lingkungan.
Kesimpulan: Agar
adanya ketertarikan dari para penghuni rumah yang mempunyai pola hidup sehat
dan bersih untuk mendirikan rumah
ramah lingkungan dan atau mempertahankan jika sudah ramah lingkungan di Era
New Normal ini.
|
Pendahuluan
|
Sejak terjadinya pandemi covid 19, dunia mengalami
perubahan yang mendasar dalam semua sendi kehidupan manusia. Penduduk bumi diperintahkan
atau tidak oleh pemerintah Negara masing-masing harus melakukan program
tinggal di rumah (stay home). Sejak itu dikenal istilah bekerja dari rumah
(work from home), belajar dari rumah (learning from home), jaga jarak
(physical distancing), wajib memakai masker jika berada di luar rumah dan
sebagainya. Perubahan yang sedang dan akan terus berlangsung dalam konteks
sebagai tempat tinggal, tempat bekerja dan tempat mendidik anak-anak tentu
memerlukan kampanye yang luas. Kampanye yang dimaksud adalah melakukan
edukasi tentang penggunaan rumah sehat. Kenapa penting bagi kita semua
penduduk bumi memperhatikan apakah rumah yang kita huni itu ramah lingkungan?
Karena rumah di bumi jumlahnya mencapai 1,5 milyar lebih buah. Di Indonesia
saja jumlah rumah mencapai angka 60 juta buah lebih jika diasumsikan setiap
rumah dihuni oleh lima penduduk. Rumah yang tidak ramah lingkungan akan
berdampak terhadap kerusakan lingkungan berupa pemanasan global dan perubahan
iklim. Tulisan ini mencoba memaparkan kenyataan apakah rumah kita atau
kebanyakan penduduk di Negara kita termasuk kategori rumah sehat dan ramah
lingkungan.
|
||
Kerangka Teori
|
Rumah sehat menurut Suparyanto (2012, Dekoruma,
2019) yang menjelaskan American Public Health Association (APHA), memiliki sejumlah
persyaratan yakni memenuhi kebutuhan fisiologis (pencahayaan, penghawaan, dan
ruang gerak yang cukup), memenuhi kebutuhan psikologis (privasi yang cukup,
komunikasi yang sehat antara penghuni rumah), memenuhi persyaratan pencegahan
penularan penyakit antar penghuni rumah (penyediaan air bersih, pengelolaan
tinja dan air limbah domestik, bebas vector penyakit dan tikus, kepadatan
hunian yang tepat, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan
minuman dari pencemaran, di samping pencahayaan dan penghawaan yang cukup)
serta memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan. Rumah sehat itu
adalah rumah ramah lingkungan (environmentally friendly house).
Rumah tinggal mesti memenuhi syarat kesehatan yang
ditentukan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI No 829/Menkes/SK/VII/1999.
Paling tidak ada 10 persyaratan untuk menentukan apakah rumah kita sehat atau
tidak: (1) Bahan bangunan bukan terbuat dari bahan bangunan yang berbahaya
bagi kesehatan, (2) Komponen dan penataan ruang memenuhi persyaratan fisik
dan biologis, (3) Memperoleh pencahayaan yang cukup, (4) Kualitas udara di
dalam rumah sehat, (5) Ventilasi alamiah minimal 10% dari luas lantai, (6)
Tidak ada tikus bersarang dalam rumah, (7) Air bersih tersedia dalam jumlah
dan kualitas yang memenuhi persyaratan kesehatan, (8) Tersedianya sarana
penyimpanan makanan yang aman, (9) Limbah terkelola dengan baik, dan (10)
Kepadatan hunian minimum 8 m2 .
Rumah ramah lingkungan mempunyai ciri-ciri rumah
yang sehat sebagaimana disyaratkan oleh Kementerian Kesehatan RI no 829 Tahun
1999. Rumah seperti itu mempunyai pola sirkulasi udara yang baik di dalamnya.
Pertukaran udara segar dari luar rumah dengan udara dari dalam rumah
berlangsung lancer. Jika tidak lancer dibantu dengan “excaust fans”.
Menurut George Edward III (1978) impelementasi
kebijakan publik termasuk pengaturan rumah sehat oleh Kementerian Kesehatan
dan Kementerian Pekerjaan Umum sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yakni
komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi.
|
||
2.
|
Dimensi Desain Metodologi
|
Penelitian
|
Penelitian ini adalah uji klinis acak, kita dapat
melakukan sendiri penilaian apakah rumah kita saat ini atau rumah sebagian
besar penduduk di sekitar kita sudah tergolong rumah ramah lingkungan? Jika
belum, kita pasti tertarik untuk mendirikan rumah hunian atau membuat rumah
hunian yang ada, untuk menerapkan sejumlah ciri penting rumah ramah
lingkungan.
|
Sampel
|
Rumah Sehat dan Rumah Ramah Lingkungan di Era New Normal di Negara Kita
|
||
Instrumen Penelitian
|
Alat pengumpulan data berupa Teknik Non Participant
Observation (Observasi Non partisipasi) dilakukan dengan tanpa kehadiran
peneliti bahkan mungkin responden tidak menyadari proses pengamatan tersebut.
Dan Dokumentasi dengan merekam berbagai jenis data setelah menyempatkan
berkeliling wilayah kota dan desa di Negara kita.
|
||
Analisis statistik
|
Tidak ada
|
||
3.
|
Dimensi Interpretasi
|
Pembahasan
|
Paper ini telah membukakan banyak fakta tentang
rumah ramah lingkungan jika akan dijadikan dasar pemikiran para pengambil
keputusan di suatu wilayah atau Negara yang ingin menerapkan rumah ramah
lingkungan. Rumah yang fungsinya semakin bertambah pada era new normal selain
harus mempunyai ciri rumah sehat sebagaimana disyaratkan oleh Keputusan
Menteri Kesehatan RI agar menjadi rumah ramah lingkungan. Menurut George
Edward III (1978) impelementasi kebijakan publik termasuk pengaturan rumah
sehat oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pekerjaan Umum sangat
dipengaruhi oleh sejumlah faktor yakni komunikasi, sumberdaya, disposisi dan
struktur birokrasi. Paper ini sudah memberikan pedoman yang sangat jelas
bahwa rumah ramah lingkungan mesti jangan dipisahkan dengan rumah sehat yang
diatur oleh Kementerian terakait di Negara tercinta ini.
|
4.
|
Dimensi Etik
|
Subjek penelitian
|
Rumah
Sehat dan Rumah Ramah Lingkungan di Negara kita
|
Dilema Etik dan Hukum
|
Tidak ada
|
||
Pelanggaran Prinsip Etik
|
Tidak ada
|
||
5.
|
Persentasi dan Penulisan
|
Kejelasan Informasi
|
Tidak Ada
|
Teknik Penulisan
|
-
|
||
6.
|
DAFTAR PUSTAKA
|
|
Supli Effendi Rahim, Nurhayati Dami. 2020 .Jurnal : Pentingnya Rumah Sehat dan Ramah Lingkungan Menghadapi Era New Normal. Keynot Speech.World Environment Day. Hal 1-8. |
Kelebihan dan
Kekurangan Jurnal ini
1.
Kelebihan Jurnal ini
-
Kata yang digunakan
dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan kamus EYD Bahasa Indonesia
-
Menyertakan Daftar
Pustaka
-
Dapat di
Implementasikan secara luas dalam berbagai media
2.
Kekurangan Jurnal
-
Jurnal ini belum
memaparkan secara jelas dan lengkap pada point tujuan dan hasil yang ingin
dicapai
-
Penulisan jurnal ini
belum sesuai kaidah pembuatan penulisan jurnal
Instrument Jurnal : Menurut saya penulis menggunakan teknik observasi non partisipan dan
Dokumentasi, adapun kelebihan dan kekurangan dari penggunaan instrument ini
yaitu:
Teknik Observasi Non
Partisipan kelebihannya cocok untuk orang
yang tidak memiliki tingkat kesibukan tinggi karena tidak harus terpaku pada
waktu dan tempat tertentu, sedangkan
kekurangannya seringnya ada berbagai hal yang tidak terduga sehingga
mengganggu proses pengamatan dan ada kejadian yang sulit diamati karena
bersifat terlalu pribadi.
Teknik Dokumentasi
kelebihannya dapat memberikan gambaran berbagai
informasi pada waktu lampau, dapat merekam berbagai jenis data sedangkan kekurangan teknik ini
memerlukan validitas dokumentasi untuk mengetahui keabsahan dokumen, dan
terkadang tidak lengkap sehingga dapat menyesatkan penulis.
.
Komentar
Posting Komentar