TUGAS KELOMPOK - KOMPONEN KEPEMIMPINAN MENURUT EDWAR DEMING


MAKALAH
KOMPONEN KEPEMIMPINAN MENURUT EDWARD DEMING








DI SUSUN OLEH:
1.      BETI HARIANI
2.      PURNAMA SUSANTI
3.      HJ. SUMIRAWATI
4.      RAHMA DEWI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami ucapkan kepada Tugan Yang Maha Esa, karena berkat –Nya jualah maka Makalah Kepemimpinan ini terselesaikan tepat waktu.
Saya yakin dalam penyusunan Makalah ini masih banyak kekeliruhan disana disi, masih banyak kekurangan yang sebenarnya kurang berkenan oleh Dosen, namun saya harap dosen memaklumi, Karena ini merupakan proses pembelajaran bagi saya.
Selanjutnya kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan, demi terciptanya makalah / tugas yang lebih baik lagi kedepannya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya Tugas/Makalah ini. Akhir kata saya ucapkan Wassalamualaikum wr.wb

Penyusun
Tim Kelompok











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  …………………………………………………………………….      i
DAFTAR ISI  ………………………………………………………………………………..    i
BAB I PENDAHULUAN  …………….  …………………..……………………………….    1
1.1              LATAR BELAKANG  ……………………..……………………………………..      1
1.2              RUMUSAN MASALAHA  ………………………………………..……………….    2
1.3              TUJUAN PENELITIAN  ………………………………………………………….      2
BAB II LANDASAN TEORI  ……………………………………………………………….   3
2.1              DEFINISI  …………………..………………..……………………………………..    3
2.2              TIFE / GAYA KEPEMIMPINAN  ………………………………………..……….     4
BAB III BAHASAN  ………..……………………………………………………………….   10
BAB IV ESIMPULAN DAN SARAN  ……………….…………..………………………….. 13
4.1       KESIMPULAN  ……………………………………………………………………… 13
4.2       SARAN  ……………………………………………………………………………… 13













BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri.Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah.Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai.Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.Hidup yang teratur adalah impian setiap insan.Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik.Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara  berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin.
Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
1.2.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang penulis dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain :
1.      Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli dan Dalam Beberapa Kamus Modern
2.      Teori Kepemimpinan
3.      Tipe dan Gaya Kepemimpinan
4.      Syarat-syarat Kepemimpinan
5.      Pemimpin dan Pimpinan Indonesia
6.      Kepemimpinan Yang Melayani
1.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah  ini adalah:
Agar lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang kepemimpinan
untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang kepemimpinan baik itu pengertian kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan, tipe dan gaya kepemimpinan, syarat-syarat kepemimpinan dan ciri-ciri kepemimpinan yang  baik itu seperti apa.



BAB II
LANDASAN TEORI
2.    1  Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli dan Dalam Beberapa Kamus Modern
§     Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan (1999).  Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat  (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat  yang ditetapkan.
§     MifthaThoha dalam bukunyaPrilaku Organisasi (1983: 255). Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
§     KartiniKartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
§     C.N. Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan pada kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau diamati secara cermat akan ditemukan kecenderungan yang memiliki titik pusat.
§     Henry Pratt Faiechild dalam KartiniKartono (1994: 33). Pemimpin dalam pengertian ialah seseorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan ekseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
§     Modern Dictionary Of Sociology (1996). Pemimpin (leader) adalah seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or position of dominance and influence in a group).





§     Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh Staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi Universitas GadjahMada). Pemimpin (Leader) adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain dalam situasi  tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu.
§     Menurut Sulaiman(2011),Gaya Kepemimpan adalah pola prilaku spesifik yang di tampilkan oleh pemimpin dalam upaya mempengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi atau kelompoknya.

2.  2     Type atau gaya Kepemimpinan terdiri dari
1.         Gaya Kepemimpinan Autokratik
 Mempunyai orientasi pada tujuan, struktur dan tugas-tugas dengan pengawasan yang ketat, hubungan baik dengan staf diabaikan yang penting staf harus bekerja keras, produktif, dan bekerja tepat waktu. - Menganggap organisasi hanya sebagai milik sendiri, merajai situasi, pemimpinnya berperan a one- man show (pemain tunggal). - Menyamakan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi. - Menganggap staf sebagai alat semata. - Tidak mau menerima kritik, setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya dan bawahan tidak pernah diberi informasi mendetail mengenai rencana dan tindakan yang harus dilakukan. - Selalu mengandung unsur paksaan dan hukuman, sikap dan prinsip-prinsipnya sangat konservatif/kuno dan kaku-ketat. - Menggemari berbagai upacara atau seremoni yang menggambarkan kehabatannya dalam arti gila kehormatan. - Pelaksanaan teori x dari Mc Gregor. Kepemimpinan gaya otoriter hanya tepat diterapkan dalam organisasi yang sedang menghadapi keadaan darurat karena sendi-sendi kelangsungan hidup organisasi terancam, apabila keadaan darurat telah selesai gaya ini harus segara di tinggalkan. Kelebihan gaya ini adalah:


a.         Pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.
b.         Kecepatan serta ketegasan dalam pembuatan keputusan dan bertindak.
Kerugiannya:
a.         Suasana kaku, tegang, mencekam, menakutkan, timbulnya ketidakpuasaan.
b.         Merusak moral, meniadakan inisiatif, menimbulkan permusuhan, agresifitas, keluhan, absen, pindah.
c.         Kurang disenangi staf karena staf dipaksa bekerja keras agar tugas selesai dengan cepat dan baik.
 2.         Gaya kepemimpinan demokratis atau partisipatif
Selalu berorientasi pada manusia mengakui harkat dan martabat manusia, memperhatikan kemampuan dan kepentingan staf. - Senang menerima saran, kritik, dan pendapat staf, aktif mencari masukan dan saran dalam menetukan kebijakan/keputusan dan berpendapat bahwa manusia sumber daya manusia yang merupakan unsur paling strategik. - Selalu mengembangkan diri, terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, tidak ragu-ragu membiarkan para bawahan mengambil resiko dengan catatan bahwa faktor- faktor yang berpengaruh telah diperhitungkan dengan matang. - Wewenang pimpinan tidak mutlak, pemimpin bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan. - Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan dan prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan serta banyak kesempatan dari bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan, atau pendapat. Universitas Sumatera Utara - Komunikasi berlangsung timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan bawahan maupun antara sesama bawahan. - Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para bawahan dilakukan secara wajar. - Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan dari pada instruktif. - Pemimpin mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas kemampuan masing-masing. - Pemimpin memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak, terdapat suasana saling percaya, saling hormat-menghormati, dan saling harga menghargai. - Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan dan bawahan dengan penekanan tanggung jawab internal (diri sendiri), dan kerjasama yang baik. - Peranan pemimpin adalah memfasilitasi. - Pelaksanaan teori y dari Mc Gregor, efektif digunakan untuk tingkat kematangan staf sedang ke tinggi, dimana staf mampu tapi tidak mau memikul tugas dan tanggung jawab. Keuntungannya : a. Keputusan serta tindakan lebih objektif, timbulnya rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral yang tinggi. b. Organisasi dengan segenap bagian-bagiannya berjalan lancar, sekalipun pemimpin tersebut tidak ada di kantor karena ada sistem pendelegasian wewenang sehingga masing-masing menyadari tugas dan fungsinya dengan puas dan aman menyandang setiap tugas dan fungsinya. Universitas Sumatera Utara Kerugiannya : a. Keputusan serta tindakan kadang-kadang lambat. b. Pekerjaan tidak selesai pada waktunya. Gaya kepemimpinan pada hakikatnya memperlihatkan dua prilaku atau gaya kepemimpinan yaitu berorientasi pada tugas dan berorientasi pada manusia. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas disebut juga autocratic,sedangkan gaya kepemimpinan berorientasi pada manusia disebut democratic. Untuk menjadi pemimpin yang efektif digunakan keseimbangan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dengan gaya kepemimpinan yang berorientasin pada manusia. Gaya kepemimpinan ini disebut gaya kepemimpinan transaksional Sulaiman (2011). Menurut Sulaiman (2011) yang mengutip pendapat dari Tannenbaum mengemukan bahwa pemimpin harus mempertimbangkan tiga kumpulan kekuatan sebelum melakukan pemilihan gaya kepemimpinan, yaitu: a. Kekuatan-kekuatan dalam diri pemimpin yang mencakup : (1) sistem nilai, ( 2) kepercayaan terhadap staf, ( 3) kecenderungan kepemimpinannya sendiri, dan (4) perasaan aman dan tidak aman. b. Kekuatan-kekuatan dalam diri staf, meliputi: (1) kebutuhan mereka akan kebebasan, (2) kebutuhan mereka akan peningkatan tanggung jawab, (3) ketertarikan dan keahlian staf untuk penanganan masalah, (4) harapan staf mengenai keterlibatan dalam pembuatan keputusan. c. Kekuatan-kekuatan dari situasi, mencakup: (1) tipe organisasi, (2) efektifitas kelompok, (3) sifat masalah itu sendiri. Universitas Sumatera Utara
3. Gaya kepemimpinan paternalistik
 Memperlakukan para bawahan sebagai orang-orang yang belum dewasa, bahkan seolah-olah mereka masih anak-anak, tipe kepemimpinan kebapaan. - Sifat melindungi. - Sentralisasi pengambilan keputusan dan jarang memberikan kesempatan kepada bawahan mengambil keputusan sendiri serta berinisiatif. - Melakukan pengawasan yang ketat.
4. Gaya atau tipe kepemimpinan Laissez Faire atau delegatif atau santai atau liberal (bebas). - Gaya santai yang berangkat dari pandangan bahwa organisasi tidak menghadapi masalah yang serius dan kalaupun ada, selalu dapat ditemukan penyelesainnya. - Sang pemimpin praktis tidak memimpin dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri, pemimpin tak memiliki ketrampilan teknis dan pemimpin sebagai simbol saja, tidak memiliki kewibawaan, tidak bisa mengontrol anak buahnya, hampir tidak ada pengawasan pada sikap, tingkah laku, kegiatan bawahan. - Pemimpin tipe ini tidak senang mengambil resiko dan lebih cenderung pada upaya mempertahankan status quo,rendah perhatian pada tugas dan pegawai, lingkungan kerja, kesejahteraan pegawai. - Enggan menggunakan sanksi apalagi yang keras terhadap bawahan yang menampilkan prilaku disfungsional atau menyimpang, tetapi sebaliknya senang mengobral pujian. Universitas Sumatera Utara - Memperlakukan bawahan sebagai rekan dan karena itu hubungan yang bersifat hirarki tidak disenanginya. - Keserasian dalam interaksi organisasional dipandang sebagai etos yang perlu dipertahankan, tanggungjawab keberhasilan organisasi dipikul orang-per orang. - Efektif digunakan bila pegawai mampu menganalisis dan tingkat kematangan staf pegawai tinggi dimana pegawai mampu dan mau memikul tugas dan tanggung jawab. - Pelaksanaan ekstrim teori y Mc Gregor. Keuntungannya : - Para anggota atau bawahan akan dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Kerugiannya : - Membawa kekacauan karena setiap pejabat bekerja menurut selera masingmasing.
 5. Gaya atau tipe kepemimpinan kharismatik.
Mempunyai daya tarik dan kekuatan energi yang kuat yang berasal dari latar belakang biografikal, pendidikan, kekayaan, penampilan, sehingga pengikutnya besar, dia dianggap memiliki kekuatan gaib (supernatural power). - Percaya diri yang besar. - Mempunyai visi. - Kemampuan untuk mengartikulasikan visi. - Keyakinan yang kuat tentang tepatnya visi yang dinyatakannya kepada para bawahan. Universitas Sumatera Utara - Perilaku yang tidak mengikuti perilaku stereotip. Artinya perilaku yang lain dari yang biasa ditampilkan oleh para pemimpin tipe lainnya, seperti perilaku yang tidak konvensional, tidak sekedar mengikuti arus, dan sering melakukan tindakan yang berani. Jika berhasil dalam praktek, perilaku demikian menimbulkan kekaguman dikalangan para bawahannya yang pada gilirannya berakibat makin tingginya tingkat kesediaan mereka menjadi pengikut pemimpin yang bersangkutan. - Peranan selaku agen pengubah dalam arti siap membawa perubahan termasuk perubahan yang radikal dan tidak sebagai pemelihara status quo. - Pemahaman yang mendalam dan tepat tentang sifat lingkungan yang dihadapi termasuk kendala yang ditimbulkannya serta kesiapan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mewujudkan perubahan itu. - Mampu membaca situasi organisasional yang dihadapinya dan mampu mengenali karakteristik para bawahannya sehingga dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan situasi yang dihadapi itu. Karena itulah pemimpin yang kharismatik pada satu saat mungkin menggunakan gaya yang otoriter, pada kesempatan lain menggunakan gaya yang paternalistik, pada waktu lain lagi mungkin bergaya laissez faire, dan tidak menghadapi kesulitan menggunakan gaya yang demokratik.
 3. Pendekatan teori kepemimpinan kontingensi/situasional. Dalam suatu kenyataan berorganisasi tidak dapat digunakan prilaku atau gaya kepemimpinan tunggal untuk segala situasi. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu muncul pendekatan yang disebut contingency approach yang apabila diterjemahkan secara harfiah berarti pendekatan kemungkinan. Di atas telah dikemukakan bahwa situasi yang berbeda harus dihadapi dengan prilaku atau gaya kepemimpinan yang berbeda pula, maka pendekatan tersebut dinamakan pula situational approach (pendekatan situasioanal).
2.1.3. Ciri-ciri seorang pemimpin yang efektif-efisien.
 Sifatnya peka terhadap permasalahan lingkungan yang dipimpinnya.
 - Mempunyai kepribadian yang terkontrol tidak emosional, inteligensi tinggi. - Sifat pemberani, tidak egoistis atau individualistis, bertanggungjawab, komunikatif. - Tidak curiga dan berprasangka buruk pada bawahan, tidak fanatik, tidak bersikap pasif.
 - Memiliki kecerdasan dan ketangkasan pada aspek teknis dari tugasnya.
 - Mau menempatkan pembantu-pembantu yang cakap untuk mengisi kelemahannya.
- Memiliki sikap terbuka, idenya luas, rendah hati, tidak sombong, mau mendengar aspirasi bawahannya.
- Berfungsi sebagai wasit-pemisah, bersikap adil, bijaksana agar setiap individu rela berpartisipasi dalam setiap kegiatan, dalam iklim psikologis yang menyenangkan. - Berfungsi sebagai penyalur komunikasi (Kartono, 2010).

BAB III
POKOK BAHASAN
LAPORAN WAWANCARA
Profil lengkap
a.       Nama Kepala UPT Puskemas Tinggi Hari  :Meri Yuli Astini,SKM.MM
b.      Tempat/Tanggal lahir                    : Babatan.25 Mei 1974
c.       Alamat                                       : Relly Kota baru Kec.Lahat
d.      Agama                                                      : Islam
e.       Profesi                                           : Pegawai Negeri Sipil
f.       Pendidikan                                              : D3 Keperawatan
g.      Tahun lulus PNS                                    :1997
h.      Jabatan ditempat kerja                    : Kepala Puskesmas Tinggi Hari  Hari
Tanya Jawab Beberapa hal yang telah kami tanyakan pada Narasumber yaitu Ibu Meri Yuli Astini.SKM.MM selaku Kepala UPT Puskesmas Tinggi Hari Ada beberapa hal yang dapat saya rangkum dari tanya jawab tersebut yaitu :
1.      Saya : Apa pengertian kepemimpinan dan peran kepemimpinan menurut anda?
Narasumber : Menurut saya Kepemimpinan adalah suatu kemampuan yang bisa menggerakkan perjuangan kearah yang lebih baik menuju kesuksesan dan dapat diartikan pula suatu proses mempengaruhi dam memberi contoh terlebih dahulu kepada bawahannya dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan.Seorang pemimpin harus bisa mengambil keputusan dan mempertanggung jawabkan keputusannya tersebut.Pengambilan keputusan dalam tinjua prilaku dapat mencerminkan karakter seorang pemimpin.Jika seorang tidak bisa mengambil keputusan,maka dia tidak layak diajdikan pemimpin. Seorang pemimpin harus bersikap layaknya seorang pemimpin. Peran kepemimpinan adalah suatu seperangkat prilaku pada diri seseorang atau yang dilakukan,yang diharapkan oleh seorang pemimpin sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang pemimpin.Pemimpin memiliki peran yaitu untuk mengatur dan mengarahkan anak buahnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.
 2. Saya : Bagaimana peran anda sebagai pemimpin dalam mengambil keputusan ?
Narasumber :Peran saya selaku pemimpin dalam mengambil keputusan adalah pengambilan keputusan dalam tinjauan prilaku yang mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang timbul atau yang ditimbulkan melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya terutama dalam mengambil sebuah keputusan.Keputusan yang diambil harus berdasarkan musyawarah dan mufakat seluruh  staff.
3.       Saya : Bagaimana sikap anda sebagai Ka.UPT dalam menghadapi staf  yang tidak menjalani aturan dengan baik?
Narasumber: peran saya selaku kepala UPT pertama saya member teguran dengan baik,menanyakan apa masalah anda tidak disiplin,dan apa alasannya,jika alasannya itu masih bias dimaklumi saya tidak memberi surat peringatan tetapi kalau sudah berulang melakukan kesalahan  saya memberi surat peringatan yang pertama(SP 1),Tindakan yang saya lakukan semata mata hanya ingin membuat mereka disiplin dan agar tidak dicontoh oleh teman yang lainnya.
4. Bagaimana cara menegur anak buah anda?
Narasumber :untuk menegur anak buah atau bawahan kita, hendaknya kita menggunakan cara yang santun agar dia bisa mengerti tanpa merasa terpaksa dan tertekan untuk mengakui kesalahan yang telah dia lakukan.
5. Apakah anda merupakan sosok pemimpin yang mudah berinteraksi dengan bawahan anda ?
Narasumber : kalau menurut saya, saya merupakan sosok yang mudah dalam berinteraksi dengan bawahan. Karena jikalau kita sudah mengenal mereka dan berinteraksi kepada mereka akan terjalin suatu keakraban dengan mereka, dan mereka pun tidak tegang ataupun takut kepada saya. Dan hal itupun memudahkan saya dalam melaksanakan pekerjaan saya.
6.      Dalam hal apa anda memberikan toleransi kepada anak buah anda ?
Narasumber: saya memberikan toleransi kepada staf saya seperti ijin-ijin tidak masuk kerja namun dengan alasan yang logis dan itupun telah diatur dalam ketetapan perusahaan mengenai hal itu. seperti karena sedang sakit, kecelakaan, ada keluarga yang meninggal, sedang menikah, dan lain sebagainya namun logis. Namun ketika dia bekerja dan terjadi seperti luka atau sakit, itu saya beri toleransi dengan cara dia bisa pulang lebih cepat ketika dia sedang sakit. Tidak mungkinkan ketika seseorang sakit kita paksa untuk bekerja.Jadi dalam beberapa hal itulah saya memberikan toleransi kepada mereka.
7.       Sebagai apakah posisi anda di perusahaan ditempat anda bekerja ?
Narasumber :saya di bantu oleh staff  dan satu orang Kepala tata Usaha dimana saya
8. Apa yang menjadi komitmen anda sebagai pemimpin dalam bekerja ?
Narasumber: komitmen kita sebagai Kepala ruangan adalah harus menjalankan SOP (Standar Operational Prosedur) yang berlaku untuk menciptakan keteraturan dalam bekerja.
9.Apakah tugas-tugas anda sebagai Kepala UPT ?
Narasumber : sebagai seorang Ka.UPT ,menyusun program kerja seperti jadwal,berkoordinasi lintas sector dan lintas program,memimpin lokakarya mini bulanan
10. Bagaimana cara anda untuk membuat anak buah anda merasa tidak tertekan dibawah kepemimpinan anda ?
Narasumber: agar karyawan saya tidak tertekan dengan gaya kepemimpinan saya, seperti yang saya sampaikan sebelumnya saya akan berinteraksi aktif dengan mereka seperti bercanda dengan mereka, makan bareng dengan mereka hingga tidak ada batas antara pemimpin dan bawahan namun kita sebagai pemimpin juga kita harus bisa membuat mereka merasa segan kepada kita dengan hal itu, saya rasa mereka tidak akan merasa tertekan dengan cara saya memimpin mereka dan merekapun akan lebih menerima perintah saya.
Tipe Pemimpin
Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan, saya dapat menyimpulkan bahwa pemimpin yang saya wawancarai itu merupakan pemimpin yang bertipe Open Leadership.Saya bisa menyimpulkan seperti itu karena berdasarkan data yang saya peroleh, jawaban-jawaban dari narasumber itu hampir semuanya sesuai dengan ciri-ciri tipe kepemimpinan Open Leadership itu sendiri. Adapun ciri-ciri dari tipe kepemimpinan Open Leadership adalah antara lain sebagai berikut :
      1.      Berpartisipasi aktif
      2.      Bersifat terbuka
      3.      Bawahan diberikan kesempatan untuk memberikan kritik dan saran
      4.    Melakukan musyawarah untuk mengambil keputusan meskipun keputusan tetap ada ditangan pimpian
      5.      Menghargai kemampuan orang lain
      6.      Semangat kerja bawahan tinggi dikala ada maupun tidak ada pimpinan
      7.      Bawahan merasa senang, aman dan tidak tertekan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1  Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila ketujuh isi dari esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akanarif dan bijaksana.
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan.Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
4.2      Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin. 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS KELOMPOK KEWIRAUSAHAAN-ANALISIS STRATEGIS PELUANG USAHA

DOKUMENTASI SEMINAR PENCEMARAN UDARA

Materi AMDAL