UTS - KEPEMIMPINAN
|
STIK BINA HUSADA
|
Kode
|
:
|
FM/BAAK-AAD/05-28
|
|
Jl. Syech Abdul Somad No. 28
Kel. 22 Ilir Palembang
|
Tanggal
|
:
|
14 Juni 2016
|
||
Revisi
|
:
|
Pertama
|
|||
FORMULIR MUTU
|
Halaman
|
:
|
-
|
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
Kode/Mata Kuliah : KMW10137/Kepemimpinan
dan Berpikir Sistem
Program Studi : Pascasarjana
Kesehatan Masyarakat
Semester/ SKS : I/ 2 SKS
Waktu : satu minggu
Dosen Mata Kuliah : Prof.
Dr. Supli Effendi Rachim, M.Sc
NAMA :
PURNAMA SUSANTI
NIM : 19131011128
JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI
1. Jelaskan apa yang dimaksud Learning Organization (LO) (15)
Jawab :
Learning organization adalah tempat untuk melampaui segala bentuk trauma dan
pandangan salah tentang proses belajar di dalam organisasi. Di dalam learning organization, proses belajar dilakukan secara
pribadi maupun bersama-sama di dalam ruang yang menyenangkan. Di dalam proses,
itu semua orang, dan organisasi yang ada, berkembang secara alamiah. Untuk
membangun organisasi dengan pola semacam ini, banyak usaha perlu dilakukan.
Salah satu langkah terpenting adalah dengan menata pola kepemimpinan yang ada.
2. Jelaskan apa yang dimaksud pemimpin dan kepemimpinan dalam kesehatan
masyarakat (15)
Jawab :
o
Pengertian pemimpin
Suradinata (1997:11) berpendapat bahwa pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga.
o Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan,
memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Kepemimpinan adalah merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri
seorang yang memimpin yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor
intern maupun faktor ekstern. Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris
menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk LEAD anggota di
sekitarnya.
Sedangkan makna LEAD adalah:
1. Loyality
Seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
2. Educate
Seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan
pada rekan-rekannya.
3. Advice
Memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada.
4. Discipline
Memberikan
keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap
aktivitasnya.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan berfikir system (10)
Jawab :
Systems Thinking atau dalam bahasa Indonesia
disebut dengan pemikiran sistem merupakan suatu pendekatan untuk
dapat memahami berbagai macam sistem dengan menekankan pada hubungan antar
elemen yang ada pada suatu sistem. Berbeda dengan cara analisis tradisional
yang mempelajari suatu sistem dengan memisahkan elemen-elemennya, systems thinking melihat sistem melalui
perspektif yang lebih luas. Hal itu menyebabkan output yang dihasilkan oleh
systems thinking lebih akurat dan realistis. Contoh objek dari systems thinking
adalah ekosistem makhluk hidup dimana terdapat
berbagai unsur seperti udara , air, manusia, tumbuhan hewan dan lain - lain.
Systems thinking didefinisikan sebagai
pendekatan untuk menyelesaikan permasalahan yang membutuhkan pemikiran holistik
maupun pemikiran reduksionis secara seimbang. Dengan memahami sistem secara keseluruhan juga secara
mendetail dapat menghindari munculnya output yang tidak diinginkan.
Karakter dari Systems Thinking mampu menyelesaikan permasalahan
yang sulit dengan sangat efektif apalagi yang didalamnya melibatkan
permasalahan kompleks, memiliki banyak feedback baik internal maupun eksternal
dan masalah yang sangat bergantung pada kejadian di masa lalu ataupun kejadian
lain dibanding dengan cara berpikir linier.
Dalam systems science juga dijelaskan bahwa
satu-satunya cara untuk dapat memahami dengan baik bagaimana suatu masalah
dapat terjadi adalah dengan memahami hubungannya dalam keseluruhan sistem. Systems science thinking mencoba untuk mengilustrasikan
bahwa suatu kejadian kecil yang dipisahkan oleh ruang dan waktu dapat memiliki
dapat yang lebih besar pada sistem yang lebih kompleks
4. Jelaskan apa yang dimaksud siklus pemecahan masalah (Problem Solving
Cycle), Bagaimana penerapan PSC dalam kepemimpinan bidang kesehatan masyarakat
(40)
Jawab :
Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1) memahami
masalah, (2) merencanakan pemecahan, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa
kembali (Polya, 1973:5). Diagram pemecahan masalah Polya dapat dilihat pada
Gambar berikut.
menurut Krulik dan Rudnick (Carson, 2007: 21 -22), ada
lima tahap yang dapat dilakukan dalam memecahkan masalah yaitu sebagai
berikut:
1.
Membaca (read). Aktifitas yang
dilakukan siswa pada tahap ini adalah mencatat kata kunci, bertanya kepada
siswa lain apa yang sedang ditanyakan pada masalah, atau menyatakan kembali
masalah ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami.
2.
Mengeksplorasi (explore). Proses ini meliputi
pencarian pola untuk menentukan konsep atau prinsip dari masalah. Pada tahap
ini siswa mengidentifikasi masalah yang diberikan, menyajikan masalah ke dalam
cara yang mudah dipahami. Pertanyaan yang digunakan pada tahap ini adalah,
“seperti apa masalah tersebut”?. Pada tahap ini biasanya dilakukan kegiatan
menggambar atau membuat tabel.
3.
Memilih suatu strategi (select a strategy). Pada tahap ini,
siswa menarik kesimpulan atau membuat hipotesis mengenai bagaimana cara
menyelesaikan masalah yang ditemui berdasarkan apa yang sudah diperoleh pada
dua tahap pertama.
4.
Menyelesaikan masalah (solve the problem). Pada tahap ini semua
keterampilan matematika seperti menghitung dilakukan untuk menemukan suatu
jawaban.
5.
Meninjau kembali dan mendiskusikan (review and
extend).
Pada tahap ini, siswa mengecek kembali jawabannya dan melihat variasi daro cara
memecahkan masalah.
Dewey (Carson 2008: 39) menyatakan
tingkat pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
1.
Menghadapi masalah (confront problem),
yaitu merasakan suatu kesulitan. Proses ini bisa meliputi menyadari hal yang
belum diketahui, dan frustasi pada ketidakjelasan situasi.
2.
Pendefinisian masalah (define problem),
yaitu mengklarifikasi karakteristik-karakteristik situasi. Tahap ini meliputi
kegiatan mengkhususkan apa yang diketahui dan yang tidak diketahui, menemukan
tujuan-tujuan, dan mengidentifikasi kondisi-kondisi yang standar dan
ekstrim.
3.
Penemuan solusi (inventory several
solution), yaitu mencari solusi. Tahap ini bisa meliputi
kegiatan memperhatikan pola-pola, mengidentifikasi langkah-langkah dalam
perencanaan, dan memilih atau menemukan algoritma.
4.
Konsekuensi dugaan solusi (conjecture
consequence of solution), yaitu melakukan
rencana atas dugaan solusi. Seperti menggunakan algoritma yang ada,
mengumpulkan data tambahan, melakukan analisis kebutuhan, merumuskan kembali
masalah, mencobakan untuk situasi-situasi yang serupa, dan mendapatkan hasil
(jawaban).
5.
Menguji konsekuensi (test concequnces),
yaitu menguji apakah definisi masalah cocok dengan situasinya. Tahap ini bisa
meliputi kegiatan mengevaluasi apakah hipotesis-hipotesisnya sesuai?, apakah
data yang digunakan tepat?, apakah analisis yang digunakan tepat?, apakah
analisis sesuai dengan tipe data yang ada?, apakah hasilnya masuk akal?, dan
apakah rencana yang digunakan dapat diaplikasikan di soal yang lain?
Penerapan
PSC dalam Kepemimpinang Kesehatan Masyarakat yaitu sama dengan Diagram Polya
Yakni :
(1) memahami masalah,
(2) merencanakan pemecahan,
(3) melaksanakan rencana,
(4) memeriksa kembali
5.
Jelaskan Personal Mastery dan Visi bersama (Shared
Vision) (20)
Jawab :
Personal Mastery merupakan bagian dari pengembangan atmosfer psikologis dalam organisasi.Personal Mastery adalah faktor dari individu manusia, dimana terjadi sebuah proses
berkesinambungan bagi individu untuk memperdalam visi dan energi. Adapun maksud
dari Personal Mastery adalah untuk mewujudkan dua komponen utama, yaitu
menentukan tujuan dan mengukur
tujuan tersebut.
Personal Mastery juga merupakan satu dari lima pilar The Fifth Discipline Peter Senge, yaitu
pada Learning Organization. Sehingga Personal Mastery memberi pengaruh positif bagi kinerja
organisasi,yang artinya Personal Mastery yang tinggi akan menghasilkan
produktivitas tinggi
hingga pengaruhnya terhadap kinerja organisasi.
Shared vision adalah satu dari empat inti disiplin yang diidentifikasi
oleh Peter Senge yang diperlukan untuk membangun organisasi. Shared vision
bukan suatu ide, tetapi lebih dari kekuatan hati manusia yang menghasilkan
kekuatan. Menggerakkan individu untuk mencapai tujuan. Menghubungkan setiap
orang menghimpun kekuatan bersama. Pada level yang sederhana visi bersama
menjawab pertanyaan “ apa yang ingin kita lakukan ?” Hanya sebagai visi
personal adalah gambaran atau hayalan orang yang membawa dalam kepala dan hati.
Visi adalah vital dalam organisasi pembelajar sebab hal ini menyediakan focus
dan energy untuk pembelajaran. Intinya, shared vision adalah
terbangunnya komitmen anggota organisasi untuk mengembangkan visi bersama, serta
sama-sama merumuskan strategi untuk mencapai visi tersebut.
Tidak satupun organisasi menjadi besar tanpa tujuan, nilai dan misi yang ating secara bersama. Suatu pernyataan visi atau karisma seorang pemimpin saja tidak cukup. Sebuah visi asli lahir dari pembelajaran sebab orang dalam organisasi ingin mencapai tujuan. Apa yang dimaksud dengan menciptakan ? Jawabannya ialah visi anda dan orang-orang secara bersama-sama dibangun.
Tidak satupun organisasi menjadi besar tanpa tujuan, nilai dan misi yang ating secara bersama. Suatu pernyataan visi atau karisma seorang pemimpin saja tidak cukup. Sebuah visi asli lahir dari pembelajaran sebab orang dalam organisasi ingin mencapai tujuan. Apa yang dimaksud dengan menciptakan ? Jawabannya ialah visi anda dan orang-orang secara bersama-sama dibangun.
6.
Lakukan survei terhadap tiga pemimpin di sekitar
anda bertugas- identifikasi gaya kepemimpinan mereka. Gaya kepemimpinan mana
menurut anda yang ideal (20)
Jawab :
1.
Survei Kepala Puskesmas
Gaya Kepemmpinan : Otokrasi
Mengapa saya identifikasikan Otokrasi karena
Kepala Puskesmas memiliki sikap :
o
Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan pemimpin itu sendiri.
o
Bawahan dituntut untuk menjalankan keputusan tersebut baik suka
ataupun tidak suka.
o
Peran bawahan dalam pengambilan keputusan terbatas atau bahkan
tidak ada.
o
Atasan menentukan lewat komunikasi satu arah, apa yang seharusnya
dilakukan, bagaimana caranya, kapan waktunya hingga seperti apa tugas
dikerjakan.
o
Banyak perintah
o
Bawahan harus patuh terhadap kebijakan yang dibuat.
2.
Survei Kepala TU
Gaya Kepemmpinan Delegatif.
o
Atasan bertindak lebih banyak menyerahkan keputusan kepada
bawahan.
o
Atasan juga sangat jarang memberi arahan kepada anak buah.
o
Tujuan gaya kepemimpinan
delegatif ini adalah untuk melatih anak buah dalam menyelesaikan
persoalannya sendiri dalam sebuah organisasi hingga perusahaan tanpa harus
melibatkan peran atasan lebih banyak.
o
memaksimal potensi bawahan
3.
Survei Dokter
Gaya Kepemmpinan Demokrasi.
o
Anggota organisasi/kelompok diberikan kebebasan dalam mengutarakan
pendapat, ide ataupun gagasan.
o
Pemimpin menekankan kesederajatan dan sering melakukan
interaksi, konsultasi atau musyawarah dengan bawahan sebelum mengambil
keputusan.
o
Gaya kepemimpinan
demokratis adalah salah satu gaya kepemimpinan yang paling disukai karena
dapat mendorong kompetensi, kreativitas, kejujuran, kecerdasan dan keberanian
berpendapat bawahan- bawahannya.
Gaya Kepemimpinan yang Ideal adalah Demokratis
Jawablah UTS ini di Blogspot masing-masing ( Japri
saya ) jangan di share di group.
Komentar
Posting Komentar